Selasa, 07 Mei 2013

makalah ekonomi infasi

MAKALAH EKONOMI MONETER DAN PERPAJAKAN “ISU DAN MASALAH DALAM KEBIJAKAN MONETER” DOSEN PENGAMPU: Dr. Hj. Muazza, M.si DISUSUN OLEH: SABRINA D. DAMANIK (A1A111009) ANNISA SUCIANINGSIH (A1A111019) DWIHARDIONO (A1A11021) LAURENA FITRI MAY (A1A111037) SINTA ERAWATI (A1A111041) ILHAM FIRMANSYAH (A1A11157) FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI UNIVERSITAS JAMBI 2012/2013 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Inflasi di dunia ekonomi modern sangat memberatkan masyarakat. Hal ini dikarenakan inflasi dapat mengakibatkan lemahnya efisiensi dan produktifitas ekonomi investasi, kenaikan biaya modal, dan ketidakjelasan ongkos serta pendapatan di masa yang akan datang. Keberadaan permasalahan inflasi dan tidak stabilnya sektor riil dari waktu ke waktu senantiasa menjadi perhatian sebuah rezim pemerintahan yang berkuasa serta otoritas moneter . Lebih dari itu, ada kecenderungan inflasi dipandang sebagai permasalahan yang senantiasa akan terjadi . Hal ini tercermin dari kebijakan otoritas moneter dalam menjaga tingkat inflasi. Setiap tahunnya otoritas moneter senantiasa menargetkan bahwa angka atau tingkat inflasi harus diturunkan menjadi satu digit atau inflasi moderat. Permasalahan tersebut menimbulkan reaksi para ahli ekonomi Islam modern, seperti Ahmad Hasan, Hifzu Rab, dan ‘Umar Vadillo, yang menyerukan penerapan kembali mata uang dînâr dan dirham sebagai jalan keluar penyelesaian kasus-kasus transaksi inflasioner di dunia ekonomi modern. Mereka beralasan bahwa mata uang logam mulia dînâr dan dirham dapat menjamin keamanan transaksi karena keduanya memberikan keseimbangan nilai terhadap setiap komoditas yang ditransaksikan. Gagasan ini memberikan akses terwujudnya ekonomi makro yang kuat dengan dukungan penuh mata uang yang berbasis kekuatan riil materialnya. Terjadinya inflasi dapat mendistorsi harga-harga relatif, tingkat pajak, suku bunga riil, pendapatan masyarakat akan terganggu, mendorong investasi yang keliru, dan menurunkan moral. Maka dari itu, mengatasi inflasi merupakan sasaran utama kebijakan moneter. Pengaruh inflasi cukup besar pada kehidupan ekonomi, inflasi merupakan salah satu masalah ekonomi yang banyak mendapat perhatian para ekonom, pemerintah, maupun masyarakat umum. Berbagai teori, pendekatan dan kebijakan dikembangkan supaya inflasi dapat dikendalikan sesuai dengan yang diinginkan. 1.2 Rumusan Masalah 1. Aapa yang dimaksud dengan sasaran tingkat bunga? 2. apakah yang dimaksud dengan mata uang yang beredar? 3. Apa yang dimaksud dengan inflasi? 4. Faktor-faktor penyebab timbulnya inflasi di Indonesia ? 5. Apahkah dampak yang ditimbulkan dari inflasi? 6. langkah-langkah apa saja yang harus di ambil untuk mencegah terjadinya inflasi? 7. Bagaimana cara mengatasi inflasi? 1.3 Manfaat penulisan Pengertian Inflasi Pengertian inflasi Islam tidak berbeda dengan inflasi konvensional. Inflasi mempunyai pengertian sebagai sebuah gejala kenaikan harga barang yang bersifat umum dan terus-menerus. Dari pengertian ini, inflasi mempunyai penjelasan bahwa inflasi merupakan suatu gejala dimana banyak terjadi kenaikan harga barang yang terjadi secara sengaja ataupun secara alami yang terjadi tidak hanya di suatu tempat, melainkan diseluruh penjuru suatu negara bahkan dunia. Kenaikan harga ini berlangsung secara berkesinambungan dan bisa makin meninggi lagi harga barang tersebut jika tidak ditemukannya solusi pemecahan penyimpangan – penyimpangan yang menyebabkan terjadinya inflasi tersebut. Faktor-faktor Penyebab Timbulnya Inflasi 1. Jumlah uang beredar Menurut sudut pandang kaum moneteris jumlah uang beredar adalah faktor utama yang di tuding sebagai penyebab timbulnya inflasi di setiap Negara berkembang, tidak terkecuali di Indonesia. Di Indonesia jumlah uang beredar ini lebih banyak diterjemahkan dalam konsep narrow money (MI). Hal ini terjadi karena masih adanya tanggapan, bahwa uang dikuasai hanya merupakan bagian dari likuiditasi perbankan. Sejak tahun 1976 presentase uang kuartal yang beredar (48,7%) lebih kecil daripada presentase jumlah uang giral yang beredar (51,3%).sehingga mengindikasikan bahwa telah terjadi proses modernisasi di sektor moneter Indonesia juga mengindikasikan bahwa semakin sulitnya proses pengendalian jumlah uang beredar di Indonesia, dan semakin meluasnya moneterisasi dalam kegiatan perekonomian subsisten, akibatnya memberikan kecenderungan meningkatnya laju inflasi. Menurut data yang dihimpun dalam Laporan Bank Dunia menunjukan laju pertumbuhan rata-rata jumlah uang beredar di Indonesia pada periode tahun 1980-1992 relatif tinggi jika dibandingkan dengan Negara-negara ASEAN lainnya (kecuali Filipina).kenaikan jumlah uang beredar di Indonesia pada tahun 1970-an sampai awal tahun 1980-an lebih disebabkan oleh pertumbuhan kredit likuiditas dan defisit anggaran belanja pemerintah. Pertumbuhan ini dapat merupakan efek langsung dari kebijakan Bank Indonesia dalam sector keuangan (terutama dalam hal penurunan reserve requirement) 2. Defisit Anggaran Belanja Pemerintah Seperti halnya yang umum terjadi pada Negara berkembang, anggaran belanja pemerintah Indonesia pun sebenarnya mengalami defisit, meskipun Indonesia menganut prinsip anggaran berimbang. Defisitnya anggaran belanja ini banyak sekali disebabkan oleh hal-hal yang menyangkut keterangan struktural ekonomi Indonesia, yang acap kali menimbulkan kesenjangan antara kemauan dan kemampuan untuk membangun. Selama pemerintahan Orde lama defisit anggaran belanja ini acapkali di biaya dari dalam negeri dengan cara melakukan pencetakan uang baru, mengingat orientasi kebijaksanaan pembangunan ekonomi yang inward looking policy, sehingga menyebabkan tekanan inflasi yang hebat, tetapi sejak era Orde Baru, defisit anggaran belanja ini di tutup dengan pinjaman luar negeri yang nampaknya relatif aman terhadap tekanan inflasi. Dalam era pemerintahan Orde baru, kebutuhan terhadap percepatan pertumbuhan ekonomi yang telah dicanangkan sejak Pembangunan Jangka Panjang, menyebabkan kebutuhan dana untuk melakukan pembangunan sangat besar. Dengan mengingat bahwa potensi mobilisasi dana pembangunan dari masyarakat (baik dari sektor tabungan masyarakat maupun pendapatan pajak) di dalam negeri pada saat itu yang sangat terbatas (belum berkembang), juga kemampuan sector swasta yang terbatas dalam melakukan pembangunan, menyebabkan pemerintah harus berperan sebagai motor pembangunan. Hal ini menyebabkan pos pengeluaran APBN menjadi lebih besar daripada penerimaan rutin. Artinya, peran pengeluaran pemerintah dalam investasi tidak dapat di imbangi dengan penerimaan, sehingga menimbulkan kesenjangan antara pengeluaran dan penerimaan Negara, atau dapat dikatakan telah defisit struktural dalam keuangan Negara. Pada saat terjadinya oil booming, era tahun 70-an, pendapatan pemerintah di sector migas meningkat pesat, sehingga jumlah uang primer pun semakin meningkat. Hal ini menyebabkan kemampuan pemerintah untuk berekspansi investasi di dalam negeri semakin meningkat. Dengan kondisi tingkat pertumbuhan produksi domestic yang relatif lebih lamban akibat kapasitas produksi nasional yang masih berada dalam keadaan under-employment, peningkatan permintaan (investasi) pemerintah menyebabkan terjadi relokasi sumberdaya dari masyarakat ke pemerintah, seperti yang terkonsep dalam analisis Keynes tentang inflasi. Hal inilah yang menyebabkan timbulnya tekanan inflasi. Tetapi, sejak berubahnya orientasi ekspor Indonesia ke komoditi non migas, sejalan dengan merosotnya harga minyak bumi di pasar ekspor (sejak 1982), menyebabkan kemampuan pemerinntah untuk membiayai pembangunan nasional semakin berkurang pula, sehingga pemerintah tidak dapat lagi mempertahankan posisinya sebagai penggerak (motor) pembangunan. Dengan kondisi seperti ini, menyebabkan secara bertahap peran sebagai penggerak utama pembangunan nasional, dengan demikian sumber tekanan inflasi pun beralih dari pemerintah ke non pemerintah (swasta). Tekanan inflasi pada periode ini lebih di sebabkan oleh meningkatnya tingkat agresifitas sektor swasta dalam melakukan ekspansi usaha, yang didukung oleh perkembangan sektor perbankan yang semakin ekspansif pula. Dengan kondisi sumberdaya modal domestic yang masih saja relatif terbatas, maka pinjaman luar negeri yang sifatnya komersial maupun non komersial pun semakin meningkat. Peran pemerintah ini dapat dimaklumi karena kemampuan swasta nasional dalam pembangunan infrastruktur ekonomi masih sangat terbatas. Efek Yang Ditimbulkan Dari Inflasi 1. Efek terhadap pendapatan (Equity Effect) Efek terhadap pendapatan sifatnya tidak merata, ada yang dirugikan tetapi ada pula yang di untungkan dengan adanya Inflasi. Seseorang yang memperoleh pendapatan tetap akan dirugikan oleh adanya inflasi. Misalnya seorang yang memperoleh pendapatan tetap Rp. 500.000,00 per tahun sedang laju inflasi sebesar 10%, akan menderita kerugian penurunan pendapatan riil sebesar laju inflasi tersebut, yakni Rp.50.000,00 2. Efek terhadap efisiensi (Efficiency Effect) Inflasi dapat pula mengubah pola alokasi faktor-faktor produksi. Perubahan ini dapat terjadi melalui kenaikan permintaan akan berbagai macam barang yang kemudian dapat mendorong terjadinya perubahan dalam produksi beberapa barang tertentu sehingga mengakibatkan alokasi faktor produksi menjadi tidak efisien. 3. Efek terhadap Output (Output Effect) Dalam menganalisa kedua efek diatas (Equity dan Efficiency Effect) digunakan suatu anggapan bahwa output tetap. Hal ini dilakukan supaya dapat diketahui efek inflasi terhadap distribusi pendapatan dan efisiensi dari jumlah output tertentu tersebut. 4. Inflasi dan Perkembangan Ekonomi. Inflasi yang tinggi tingkatnya tidak akan menggalakan perkembangan ekonomi. Biaya yang terus menerus naik menyebabkan kegiatan produktif sangat tidak menguntungkan. Maka pemilik modal biasanya lebih suka menggunakan uangnya untuk tujuan spekulasi. Antara lain tujuan ini dicapai dengan pembeli harta-harta tetap setiap tanah, rumah dan bangunan. Oleh karena pengusaha lebih suka menjalankan kegiatan investasi yang bersifat seperti ini, investasi produktif akan berkurang dan tingkat kegiatan ekonomi menurun. Sebagai akibatnya lebih banyak pengangguran akan terwujud. 5. Inflasi dan Kemakmuran masyarakat. Disamping menimbulkan efek buruk di atas kegiatan ekonomi Negara, inflasi juga akan menimbulkan efek-efek berikut kepada individu masyarakat : a. Inflasi akan menimbulkan pendapatan riil orang-orang yang berpendapatan tetap. b. Inflasi akan mengurangi nilai kekayaan yang berbentuk uang. c. Memperburuk pembagian kekayaan. E. Cara Mencegah Inflasi 1. Kebijakan Moneter Kebijakan ini adalah kebijakan yang berasal dari bank sentral dalam mengatur jumlah uang yang beredar melalui instrument-instrumen moneter yang dimiliki oleh bank sentral. Melalui instrument ini diharapkan peredaran uang dapat diatur dan inflasi dapat di kendalikan sesuai dengan yang telah ditargetkan sebelumnya. Terdapat tiga kebijakan yang dapat di tempuh bank sentral dalam mengatur inflasi : a. Kebijakan Diskonto. Kebijakan diskonto (discount policy) adalah kebijakan bank sentral untuk mempengaruhi peredaran uanng dengan jalan menaikkan dan menurunkan tingkat bunga. Kaitannya dengan bank syari'ah yaitu dengan jalan menaikkan dan menurunkan tingkat nisbah bagi hasil. b. Operasi Pasar Terbuka. Yaitu dengan jalan membeli dan menjual surat-surat berharga. c. Kebijakan Persediaan Kas (cash ratio policy). Yaitu kebijakan bank sentral untuk mempengaruhi peredaran uang dengan jalan menaikkan dan menurunkan presentasi persediaan kas dari bank. 2. kebijaksanaan Fiskal Kebijaksanaan fiskal menyangkut pengaturan tentang pengeluaran pemerintah serrta perpajakan yang secara langsung dapat mempengaruhi permintaan total dan dengan demikian akan mempengaruhi harga. Inflasi dapat dicegah melalui penurunan permintaan total. Kebijakan fiskal yang berupa pengurangan pengeluaran pemerintah serta kenaikan pajak akan dapat mengurangi permintaan total, sehingga inflasi dapat ditekan. 3. Kebijaksanaan yang berkaitan dengan Output. Kenaikan Output dapat memperkecil laju inflasi. Kenaikan jumlah output ini dapat dicapai misalnya dengan kebijaksanaan penurunan bea masuk sehingga impor barang cenderung meningkat. Bertambahnya jumlah barang didalam negeri cenderung menurunkan harga. 4. kebijaksanaan Penentuan Harga dan Indexing. Ini dilakukan dengan penentuam ceiling harga, serta mendasarkan pada indeks harga tertentu untuk gaji ataupun upah (dengan demikian gaji/upah secara riil tetap). Kalau indeks harga naik maka gaji/upah juga dinaikan. 5. Kebijakan Lain 1. Peningkatan Produksi. Meski jumlah uang beredar bertambah jika di iringi dengan peningkatan produksi, maka tidak akan menyebabkan inflasi. Bahkan hal ini menunjukkan adanya peningkatan kemampuan ekonomi. 2. Kebijakan Upah. Inflasi dapat diatasi dengan menurunkan pendapatan yang siap dibelanjakan (disposable income) masyarakat. 3. Pengawasan Harga. Kecenderungan dinaikkannya harga oleh pengusaha dapat diatasi dengan adanya pengawasan harga pasar. 6. Perbaikan Prilaku Masyarakat Dalam mengatasi inflasi, selain kebijakan-kebijakan di atas perlu adanya perbaikan prilaku masyarakat. Sesungguhnya stabilitas nilai mata uang tidak didasarkan kepada zat mata uang, sehingga berefek pada tindakan revolusioner yang mengubah seluruh zat mata uang dari kertas ke logam mulia emas dan perak, melainkan dengan perbaikan perilaku ekonomi manusia yang berada di sekitar mata uang tersebut. Ciri kerusakan mata uang dînâr-dirham dan mata uang kertas adalah sama, yakni sama-sama diakibatkan oleh perilaku ekonomi yang destruktif. Mata uang dînâr-dirham pernah rusak karena penimbunan dan pemalsuan, sedangkan mata uang kertas pernah rusak karena pembungaan dan spekulasi. Krisis moneter di akhir tahun sembilan puluhan dan krisis global yang terjadi baru-baru ini, bersumber dari pembungaan dan spekulasi tersebut. Sedangkan menurut M. Hatta[2] setidaknya ada tujuh kebijakan moneter Islam yang dapat mengendalikan inflasi baik secara langsung maupun tidak langsung, yaitu: Dinar dan dirham sebagai mata uang, hukum jual beli mata uang asing, hukum pertukaran mata uang, hukum bunga, hukum pasar modal, hukum perbankan, hukum pertukaran internasional, dan otoritas kebijakan moneter Cara Mengatasi Inflasi Untuk mengatasi terjadinya Inflasi, bisa dilakukan kebijakan uang ketat meliputi : 1. Peningkatan tingkat suku bunga 2. Penjualan surat berharga 3. Peningkatan cadangan Kas 4. Pengetatan pemberian kredit Dalam pemulihan makro ekonomi, tim ekonomi pemerintah harus mampu menciptakan kestabilan makro ekonomi, dengan menekan inflation rate menjadi single digit, sekitar 8%. Makro ekonomi yang menyangkut tiga komponen yaitu interest rate, inflation rate dan exchange rate, yang semuanya saling tergantung dan saling mempengaruhi satu sama lain. Di sisi lain, dengan diturunkannya BI rate, hal tersebut berpengaruh pada turunnya suku bunga perbankan dan akan mendorong investor menanamkan investasi lebih banyak. Aktivitas perekonomian terus berputar. Dengan demikian akan mampu menyerap tenaga kerja dalam jumlah yang besar secara bertahap, sehingga pendapatan masyarakat akan ikut naik. Dalam rangka menungkatkan iklim investasi secara nasional guna menanggulangi dan meningkatkan di sektor riil. BAB III KESIMPULAN 1. inflasi merupakan suatu gejala dimana banyak terjadi kenaikan harga barang yang terjadi secara sengaja ataupun secara alami yang terjadi tidak hanya di suatu tempat, melainkan diseluruh penjuru suatu negara bahkan dunia 2. Faktor-faktor Penyebab Timbulnya Inflasi yaitu: Jumlah uang beredar, defisit anggaran belanja pemerintah 3. Efek yang ditimbulkan dari Inflasi yaitu: 1 Efek terhadap pendapatan (Equity Effect), 2 Efek terhadap efisiensi (Efficiency Effect), 3 Efek terhadap Output (Output Effect), 4 Inflasi dan Perkembanngan Ekonomi, 5 Inflasi dan Kemakmuran masyarakat. 4. Cara mencegah Inflasi yaitu: Kebijakan moneter, kebijaksanaan fiskal, kebijaksanaan yang berkaitan dengan Output, kebijaksanaan Penentuan Harga dan Indexing, kebijakan lain, perbaikan prilaku masyarakat. 5. Cara mengatasi Inflasi Untuk mengatasi terjadinya Inflasi, bisa dilakukan kebijakan uang ketat meliputi : 1. Peningkatan tingkat suku bunga. 2. Penjualan surat berharga. 3. Peningkatan cadangan Kas. 4. Pengetatan pemberian kredit.
Read more »»  

MODEL INDUKTIF KATA GAMBAR MATAKULIAH PEMBELAJARAN

MODEL INDUKTIF KATA BERGAMBAR A. Pengertian Model Induktif Kata Bergambar Model Induktif Kata Bergambar adalah suatu model pembelajaran dengan menggunakan media gambar atau sebuah panduan praktis dalam pengajaran awal dari segala usia. Model Induktif Kata Bergambar dirancang untuk memungkinkan siswa untuk segera sukses dalam kegiatan pembelajaran. B. Jenis-jenis Media Gambar dalam Pembelajaran 1. Poster, 4. Bagan, 2. Kartun, 5. Diagram, dan 3. Komik, 6. Grafik. 4. Gambar fotografi, C. Langkah-langkah dalam Model Induktif Kata Bergambar 1. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai. 2. Menyajikan materi sebagai pengantar. 3. Guru menunjukkan atau memperlihatkan gambar-gambar kegiatan berkaitan dengan materi. 4. Guru menunjuk atau memanggil siswa secara bergantian memasang atau mengurutkan gambar-gambar menjadi urutan yang logis. 5. Guru menanyakan alasan atau dasar pemikiran urutan gambar tersebut 6. Dari alasan atau urutan gambar tersebut guru memulai menanamkan konsep/materi sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai D. Pemilihan Gambar Yang Baik Dalam Pengajaran 1. Keaslian gambar 4. Perbuatan 2. Kesederhanaan 5. Fotografi 3. Bentuk item 6. Artistik E. Mengajar Siswa Membaca Gambar 1. Warna 4. Sesuatu gambar dapat menunjukkan suatu gerakan 2. Ukuran 5. Temperatur 3. Jarak F. Beberapa Kelebihan Yang Lain Dari Media Gambar Adalah : 1. Sifatnya konkrit 2. Gambar dapat mengatasai masalah batasan ruang dan waktu 3. Media gambar dapat mengatasi keterbatasan pengamatan kita 4. Dapat memperjelas suatu masalah. 5. Murah harganya Selain kelebihan-kelebihan tersebut gambar atau foto mempunyai beberapa kelemahan juga. G. Manfaat Model Induktif Kata Bergambar Dengan penerapan Model Induktif Kata Bergambar dalam pembelajaran akan membeikan manfaat yang optimal untuk meningkatkan keberhasilan siswa dan dapat membuat suasana belajar menjadi menyenangkan. Selain itu manfaat dapat juga dirasakan oleh: 1. Guru, 3. Sekolah. 2. Siswa, dan
Read more »»  

Kamis, 21 Februari 2013

tips menumbuhkan kepercayaan diri

Kenali diri kamu, apa yang membuat kamu merasa tidak percaya diri atau minder. Apapun yang membuat kamu jadi merasa minder atau ga percaya diri kamu harus buang rasa itu jauh-jauh dan mulailah merasa positif, tapi bukan positif hamil yah. Bangkit dari kesalahan, Bangkit dari kesalahan kamu dan ingat ga ada yang sempurna. Bahkan yang merasa paling percaya diri juga memiliki kekurangan. itu realitas. Jangan terlalu bergantung pada orang lain, Mulailah dengan menjai diri sendiri dan tidak bergantung pada orang lain. Katakan kalo kamu bisa!! Identifikasi kelebihan kamu, Setiap orang pasti punya kelebihan dan mulailah menggali apa potensi yang kamu miliki. kalo kamu ngerasa tidak ada potensi pada diri kamu, mendinga kamu ga usah hidup aja. :D Bersyukurlah apa yang kamu miliki, Bersyukur dengan apa yang kamu miliki sekarang adalah kunci utama dalam menumbuhkan rasa percaya diri, karena masih banyak yang kekurangan diluaran sana. Jadilah positif, Upayakan jangan mengasihani diri sendiri, Jangan biarkan orang lain untuk membuat kamu jadi merasa rendah diri. Lihat cermin dan tersenyum, Dengan melihat cermin dan ekspresi wajah setiap hari, mungkin kamu akan lebih bahagia dan merasa lebih percaya diri, coba deh!
Read more »»  

Jumat, 25 Januari 2013

:)

Saat ini menurut saat adalah bulan yang saat sulit untuk saya lewati, kenapa? karna dibulan ini semua tidak berpihak pada saya. mulai dari materi, perkuliahan, dan percintaan semua terpuruk. hal yang membuat saya semakin menjadi sendiri karna orang-orang yang menurut saya bisa dapat saya andalkan dalam kondisi yang seperti ini malah meninggalkan saya dan yang membuat hati saya semakin terluka. saya tidak tau harus berbagi ini semua kepada siapa, karna orang yang saya harapkan malah membuat saya menangis. apakah saya mempunyai kesalahan yang fatal sehingga ini adalah hukuman yang diberikan oleh yang diatas kepada saya? itu adalah pertanyaan yang selalu muncul di benak saya ketika air mata saya mulai jatuh. tapi semua ini hanyalah teguran dari yang diatas karna mungkin saya sering melupakannya sehingga ia cemburu dan membuat saya mengingatnya dengan memberikan saya sebuah "suntikan vitamin". karna mungkin ditahun yang lalu saya sering melalaikan perintahnya dan mendekati larangannya. jadi ditahun yang baru diawal bulan ini saya diberikan suatu kondisi dimana saya harus lebih bertawakal dan istiqomah dalam menjalankannya. satu hal yang sangat saya pelajari dalam hal ini adalah " ini adalah suatu belokan yang diberikan oleh allah kepada saya bukan jalan buntu yang membuat saya terhenti ".
Read more »»  

Selasa, 22 Januari 2013

Mengunyah dengan benar





Saat mengunyah dengan benar, Anda akan memproduksi lebih banyak saliva atau cairan ludah. Saat mengunyah, nutrisi dan vitamin yang terdapat di dalam makanan akan keluar dan bercampur dengan cairan ludah. Hal ini membantu tubuh Anda untuk mendapatkan energi tambahan. Cara mengunyah yang benar juga memperbaiki sistem pencernaan Anda. Hal ini disebabkan karena cairan ludah dapat membantu menghancurkan partikel makanan sehingga mempermudah saluran pencernaan untuk menyerap nutrisi makanan. Enzim yang terkandung di dalam cairan ludah, yang diproduksi akibat mengunyah dengan benar, juga berfungsi untuk memecah karbohidrat dan lemak. Saat Anda mengunyah dengan benar, cairan ludah juga mmebantu melawan pembentukan plak gigi dan bau mulut. Karbonat hidrogen yang terdapat pada cairan ludah akan menetralisir pembentuk plak gigi. Cairan ludah juga membunuh bakteri dan membersihkan sisa makanan yang terdapat di sekitar gigi. Jadi, bila Anda mengunyah makanan dengan tidak benar, maka sistem pencernaan akan membutuhkan waktu lebih lama untuk bekerja. Selain itu, bakteri yang tidak terbunuh cairan ludah dapat menyebabkan gas di dalam perut sehingga perut terasa sakit usai makan.
Read more »»  

Tips mempercantik diri


Sebagai wanita tentu saja menjadi cantik adalah impian. Standar cantik memang berbeda, namun ketika kita sudah merasa cantik maka kepercayaan diri akan meningkat. Kepercayaan diri inilah yang dicari. Semakin percaya diri semakin leluasa Anda bergaul dengan banyak orang di berbagai situasi. Untuk itulah, memiliki cara mempercantik diri dari rambut hingga kaki bisa membuat Anda semakin pintar merawat tubuh Anda sehingga bisa terus meningkatkan kepercayaan diri Anda. Nah, tak sabar ingin tahu resepnya apa? Mari kita simak… Mempercantik rambut bisa dimulai dengan cara Anda hidup sehat, mengkonsumsi makanan yang bergizi membuat rambut Anda semakin sehat. Tidak lupa perawatan dari luar harus juga dilakukan. Anda harus secara rutin mencuci rambut Anda minimal 3 kali sehari. Gunakan shampoo yang paling sesuai dengan jenis rambut Anda. Penggunaan shampoo yang sesuai dengan rambut Anda akan membuat rambut Anda tumbuh dengan sehat. Sebaiknya Anda juga menghindari berbagai zat kimia rambut seperti melakukan pengecatan, rebonding, hingga keriting karena hanya akan membuat rambut menjadi rusak jika Anda tidak melakukan perawatan ekstra karenanya. Mempercantik kulit wajah bisa Anda mulai dengan rajin membersihkan kosmetik yang sudah Anda gunakan seharian. Gunakan pembersih dan kosmetik yang tepat dengan kulit wajah Anda sehingga kulit wajah tetap terawat dengan baik. Melakukan perawatan secara teratur juga bisa Anda lakukan seperti menggunakan masker atau facial di salon. Perawatan kaki bisa dimulai dengan menghindari kulit kaki yang pecah-pecah. Anda bisa menghindarinya dengan rajin merendam kaki Anda dengan air hangat dicampur madu. Fungsinya adalah untuk melembapkan kulit kaki Anda. Jangan lupa untuk mengeringkan kaki terlebih dahulu sebelum membungkusnya dengan sepatu. Hal ini agar kaki Anda tidak berbau karena bakteri sangat suka kelembapan kaki yang terbungkus penuh. Jika Anda kaki Anda sering berkeringat, gunakan bubuk bedak di dalam sepatu sebelum digunakan. Cara mempercantik diri lainnya adalah dengan perawatan tubuh Anda untuk lebih percaya diri adalah dengan menurunkan berat badan Anda beberapa kilo untuk mencapai berat normal. Anda bisa melakukan penurunan berat badan dengan lebih banyak mengkonsumsi makanan berserat seperti sayur dan buah, menghindari makanan berlemak seperti junk food atau makanan yang serba digoreng. Tidak lupa, mulailah untuk berolahraga dengan teratur sesibuk apapun Anda. Banyak cara berolahraga yang tidak menyita waktu seperti misalnya memanfaat waktu istirahat di kantor dengan mengangkat barbel berukuran sedang di meja kerja atau hanya dengan mengelilingi gedung kantor setiap pagi. Nah, kami sudah menyajikan cara mempercantik diri dari rambut hingga kaki, Anda tinggal mencobanya!
Read more »»  

Rabu, 16 Januari 2013

Pengertian Ekonomi Dan Hukum


Pengertian Ekonomi Dan Hukum Ekonomi




  • Pengertian Ekonomi
Ekonomi berasal dari bahasa Yunani yaitu oikos yang berarti rumah tangga atau keluarga, sedangkan nomos berarti hukum, aturan, atau peraturan. Secara umum ekonomi diartikel sebagai manajemen rumah tangga atau aturan rumah tangga. Ekonomi merupakan ilmu sosial yang mempelajari kegiatan manusia yang berkaitan dengan konsumsi, distribusi, sampai produksi pada barang dan jasa.

Berikut pengertian ekonomi menurut beberapa ahli:


1. Paul A. Samuelson mengartikan ekonomi adalah cara yang dilakukan manusia dengan kelompoknya yang memanfaatkan sumber-sumber untuk dijadikan komoditi (produksi), kemudian mendistribusikannya kepada masyarakat untuk dikonsumsi.


2. Hermawan Kertajaya mengartikan ekonomi adalah suatu keadaan dimana suatu sektor industri melekat padanya.


3. Mill J. S mengartikan ekonomi adalah ilmu pengetahuan praktek tentang penagihan dan pengeluaran.


4. Adam Smith mengartikan ekonomi adalah penyelidikan tentang sebab dan keadaan kekayaan suatu negara.



pengertian ekonomiImage courtesy of nongpimmy / FreeDigitalPhotos.net

Pengertian ekonomi yang lain adalah sebuah tindakan atau kegiatan manusia di dalam menentukan dan memilih kegiatan untuk mendatangkan kesejahteraan. Kenapa diperlukan sebuah kesejahteraan? Hal ini dikarenakan adanya kebutuhan hidup serta beban yang harus dijalani selama menjalani kehidupan.

Proses ekonomi terjadi hampir di setiap aspek kehidupan ini, mulai bangun pagi sampai tidur kembali. Salah satu hal yang termasuk dalam tindakan ekonomi adalah terjadinya proses atau transaksi jual beli. Adanya penjual dikarenakan melihat kebutuhan manusia terhadap suatu barang, dan adanya pembeli dikarenakan adanya kebutuhan atau keinginan yang harus dipenuhi.


Pengertian ekonomi yang paling mudah kita ingat adalah dengan mengingat prinsipnya. Di bangku sekolah, kita pasti pernah belajar tentang prinsip ekonomi, yakni memperoleh laba yang besar dengan modal yang kecil. Dari prinsip itu, muncullah berbagai tindakan, inovasi serta kreatifitas sebagai upaya ekonomi.


Bagi orang awam, pengertian ekonomi hanya sebatas kehidupan sosial manusia dalam memberikan kebutuhan orang lain yang ditukar dengan nilai tertentu, ataupun membeli sesuatu dengan nilai tertentu. Kehidupan ekonomi dianggap mapan, jika sudah bisa mencukupi kebutuhan hidupnya serta memiliki berbagai barang yang dianggap berharga.


Hukum ekonomi memiliki aturan yang baku, yaitu saat permintaan banyak maka harga akan semakin meningkat. Begitu juga sebaliknya, saat permintaan menurun, maka harga pun akan semakin murah. Selain itu, suatu faktor yang merupakan bagian dari ekonomi akan mempengaruhi bagian lainnya, misalnya:


1. Saat kenaikan BBM, menyebabkan harga harga ikut menjadi naik. Hal ini karena BBM adalah sebuah faktor yang bisa menjalankan proses ekonomi.


2. Saat ada barang ditimbun, maka kondisi pasar menjadi kosong, sedangkan permintaan banyak. Hal ini akan menyebabkan harga barang yang diminta akan mengalami kenaikan.


3. Saat musim buah tertentu, barang menjadi semakin banyak, sedangkan permintaan masih berjalan secara normal. Hal ini menyebabkan harga barang tersebut menjadi turun.


Begitulah proses ekonomi yang terjadi di dunia ini, semua saling bersinergi. Oleh karena itu, sebagai orang bijak, sepatutnya memahami tentang makna dan
pengertian ekonomi yang sebenarnya agar kehidupan menjadi lebih sejahtera.
Read more »»  

jenis jenis ekonomi

jenis-jenis ekonomi di indonesia


1. Jenis-Jenis Usaha dalam Bidang Ekonomi

a. Jenis Usaha Perekonomian dalam Masyarakat


Secara umum, jenis-jenis usaha perekonomian dalam masyarakatterdiri atas 3 jenis usaha, yaitu jasa, dagang, dan produksi.


Usaha jasa adalah suatu kegiatan usaha yang memperoleh pendapatan dari memberikan pelayanan kepada konsumen. Berdasarkan sifatnya, usaha jasa terbagi menjadi jasa profesi dan jasa keterampilan.


Jasa profesi adalah pelayanan jasa yang diberikan oleh seseorang yang memiliki keahlian tertentu yang diperoleh melalui suatu pendidikan, misalnya seorang dokter, pengacara, konsultan, akuntan, dan periklanan.


Jasa keterampilan adalah pelayanan jasa yang diberikan oleh seseorang melalui keterampilan yang dimilikinya, misalnya usaha tukang cukur, tukang bangunan, montir, sopir angkutan, dan tukang ojek sepeda motor.


Usaha dagang adalah suatu kegiatan usaha yang memperoleh pendapatan dari kegiatan memperjualbelikan barang.


Misalnya,


seorang membeli barang dengan harga Rp1.000,00 dan menjualnya kembali pada orang lain dengan harga Rp1.100,00.


Artinya, ia memperoleh pendapatan sebesar Rp100,00 dari selisih harga jual dan harga beli.


Usaha dagang ini meliputi usaha perdagangan grosir dan eceran.


Perdagangan grosir adalah kegiatan perdagangan yang menyediakan barang-barang kebutuhan untuk dibeli oleh pembeli yang akan menjualnya lagi kepada konsumen. Barang yang dibeli di toko grosir biasanya lebih banyak daripada perdagangan eceran.


Perdagangan eceran adalah kegiatan perdagangan yang menyediakan barang-barang kebutuhan untuk dibeli oleh konsumen yang akan langsung menggunakannya.


Usaha produksi adalah suatu kegiatan usaha yang memperoleh pendapatan dari kegiatan membuat atau menambah nilai guna suatu barang. Kegiatan produksi meliputi kegiatan di bidang pertanian, peternakan, perkebunan, perikanan, kehutanan, dan industri (manufaktur


atau pabrik). Pernahkah kamu mendengar istilah-istilah industri kecil, industri menengah, dan industri besar? Setiap istilah tersebut mempunyai makna yang menunjukkan ukuran kegiatan industri tersebut.


Industri kecil adalah kegiatan produksi dalam skala paling kecil hingga produksi yang menggunakan alat dan mesin yang bersifat membantu pekerjaan manusia. Kegiatan produksi dalam industri kecil sebagian besar menggunakan tenaga manusia. Misalnya, kegiatan membuat aneka kue jajanan pasar serta pembuatan alat-alat pertanian, seperti pisau, golok,


dan pacul.


Industri menengah adalah kegiatan produksi dalam skala yang lebih besar daripada industri kecil dan mulai menggunakan mesin-mesin sebagai alat produksi. Akan tetapi, sebagian masih menggunakan tenaga manusia. Misalnya, industri pengolahan makanan dalam kemasan.


Industri besar sering juga disebut sebagai industri berat, yaitu suatu kegiatan produksi yang sebagian besar kegiatannya dilakukan oleh alat dan mesin. Dalam industri besar, manusia lebih berperan sebagai operator dari alat dan mesin yang dioperasikan untuk membuat dan


menghasilkan barang-barang.


b. Usaha yang Dikelola Sendiri dan Usaha Kelompok


Pengelolaan usaha di masyarakat terdiri atas 2 bentuk, yaitu usaha


yang dikelola sendiri dan usaha yang dikelola secara kelompok.


1) Usaha yang Dikelola Sendiri


Usaha jenis ini disebut juga sebagai usaha perseorangan, artinya seorang pemilik usaha mengelola langsung usahanya sendiri dengan tanpa melibatkan pemodal lainnya. Contoh usaha yang dikelola sendiri adalah warung, toko, bengkel, wartel, dan industri kecil rumahan. Akan tetapi, apabila usahanya semakin bertambah maju, pemilik usaha yang bersangkutan akan merencanakan untuk mengembangkan usahanya. Dalam pengembangan suatu usaha, apabila kegiatan usaha tersebut sudah tidak bisa ditangani sendiri, biasanya jenis usaha itu akan membuka kemungkinan untuk bekerja sama dengan pihak lain agar lebih maju dan lebih kuat.


Usaha yang dikelola sendiri mempunyai banyak keuntungan, diantaranya:


a) keuntungan dapat dinikmati sendiri;


b) kebebasan dalam pengembangan usaha;


c) tidak tergantung kepada orang lain dalam pengaturan usaha.


Akan tetapi, ada beberapa kelemahan dalam pengelolaan usaha sendiri, di antaranya:


a) pengembangan usaha terbatas pada modal;


b) kekurangan tenaga kerja;


c) risiko kerugian yang harus ditanggung sendiri.


2) Usaha yang Dikelola Kelompok


Usaha yang dikelola secara kelompok dalam ilmu ekonomi dikenal sebagai badan usaha perhimpunan atau persekutuan. Berbagai jenis usaha yang dikelola secara kelompok bergerak di berbagai bidang, antara lain jasa, perdagangan, industri, pertanian, perkebunan, dan lain-lain. Dalam usaha ini, biasanya dikelola oleh suatu perusahaan yang berbadan usaha Firma (FA), Perseroan Terbatas (PT), Persekutuan Komanditer (CV), koperasi, yayasan dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).


Setiap badan usaha ini memiliki modal yang dimiliki oleh beberapa orang. Para pemilik modal ini bisa langsung mengelola usahanya maupun tidak mengelolanya. Hal ini bergantung kepada jenis badan usaha yang disepakati bersama.


a) Badan Usaha Perseorangan


Jika seseorang mempunyai modal yang cukup serta mempunyai kemampuan, orang tersebut dapat mendirikan badan usaha sendiri. Tentu saja badan usahanya kecil karena pemilik usaha perseorangan mengatur sendiri seluruh kegiatan dan jalannya usaha. Contohnya, bengkel, penjahit, toko, dan rumah makan.


b) Badan Usaha Milik Swasta


(1) Firma (Fa)


Firma biasa disingkat Fa adalah perusahaan perhimpunan antara 2 orang atau lebih yang menjalankan perusahaan dengan satu nama. Pendirian sebuah firma ditandai dengan suatu perjanjian atau akta yang dibuat dan bersifat mengikat serta memiliki tanggungjawab yang sama.


Misalnya, Lutfhia, Risma, dan Fadli mendirikan usaha pakaian dengan nama “Toko Busana Melati”. Selanjutnya, segala keuntungan dan kerugian dari perusahaan tersebut menjadi tanggung jawab mereka.


(2) Perseroan Terbatas


Sebagaimana firma atau CV, Perseroan Terbatas (PT) dapat dibentuk oleh dua orang atau lebih. Namun, modal PT diperoleh dengan cara menerbitkan saham-saham yang dapat dimiliki oleh setiap orang (umum). Jika saham PT itu dimiliki oleh umum, maka PT itu biasanya disebut PT umum atau PT terbuka. Ada juga yang saham-sahamnya hanya dimiliki oleh anggota keluarga. PT seperti ini disebut PT tertutup. Badan usaha Perseroan Terbatas (PT) bergerak amat luas dan mempunyai kegiatan besar. Oleh karena itu, kadang-kadang mempunyai perwakilan (cabang) di tempat-tempat lain. Bahkan, ada yang sampai ke luar negeri. Dalam kegiatan usahanya, firma, CV, dan PT selalu mengejar keuntungan. Keuntungan itu di antaranya digunakan sebagai biaya perusahaan sehari-hari, membayar pajak, dan menggaji karyawan.


(3) Perhimpunan Komanditer (CV)


Badan usaha yang berbentuk CV (Commanditaire Vennootschap) merupakan perhimpunan (persekutuan) dari beberapa orang yang dibedakan menjadi 2 golongan, yaitu sebagai berikut.


(a) Persero komplementer, yaitu orang yang menyerahkan modal


dan ikut mengatur pelaksanaan badan usaha (perusahaan).


(b) Persero komanditer, yaitu orang yang hanya menanamkan modal


(pemegang saham) dan tidak ikut mengatur pelaksanaan


badan usaha.


Kedua golongan tersebut mempunyai wewenang dan tanggung jawab yang berbeda. Persero komplementer mempunyai tanggung jawab penuh terhadap utang piutang perusahaan. Sementara tanggung jawab persero komanditer hanya terbatas berdasarkan besar kecilnya modal yang ditanamkan. Artinya, penanam modal yang lebih besar akan mempunyai tanggung jawab yang lebih besar daripada penanam modal yang lebih kecil atau sedikit.


(4) Yayasan


Pada umumnya, yayasan adalah badan usaha yang merupakan badan usaha perhimpunan. Akan tetapi, yayasan tidak bertujuan mendapatkan keuntungan. Yayasan lebih bersifat sosial dan bergerak di bidang kemasyarakatan. Banyak yayasan yang kita kenal, misalnya yayasan pendidikan, keagamaan, yatim piatu, dan penyandang cacat. Bahkan karena kegiatannya, yayasan itu mendapatkan sumbangan dari para dermawan dan juga pemerintah. Yayasan didirikan melalui akta notaris yang berisi para pendiri yayasan, maksud, dan tujuan yayasan serta kegiatan yang dilakukan.


(5) Koperasi


Koperasi termasuk jenis badan usaha perhimpunan. Badanusaha atau organisasi ekonomi yang cocok di negara kita adalah bentuk koperasi. Koperasi didasarkan pada asas


kekeluaragaan. Mengapa demikian? Koperasi sesuai dengan tuntutan UUD 1945, Pasal 33 Ayat 1, yaitu “Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan.” Sesuai dengan tujuan dan fungsinya, koperasi sangat bermanfaat bagi masyarakat, terutama para anggotanya. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 1992 tentang perkoperasian menyatakan bahwa, “Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi dengan berlandaskan kegiatannya


berdasarkan prinsip koperasi atau sekaligus gerakan ekonomi rakyat berdasarkan atas asas kekeluargaan.”


Koperasi mempunyai ciri-ciri:


(a) merupakan organisasi ekonomi;


(b) berasaskan kekeluargaan;


(c) berwatak sosial;


(d) meningkatkan kesejahteraan anggota;


(e) lebih mengutamakan kepentingan umum atau anggota.


Sifat-sifat koperasi yang mengutamakan kepentingan orang banyak itu dapat dilihat dari lambang koperasi Indonesia. Lambang itu diresmikan pada tanggal 12 Juli 1960 di Kota


Tasikmalaya oleh Drs. Mohammad Hatta yang dikenal sebagai Bapak Koperasi.


Makna lambang koperasi adalah kata-kata koperasi Indonesia menyatakan sifat kekeluargaan; rantai berarti persahabatan yang erat; gigi roda menggambarkan usaha yang terus-menerus; kapas dan padi berarti kemakmuran; timbangan menunjukkan keadilan; bintang dan perisai menyatakan bahwa koperasi berdasarkan Pancasila; pohon beringin melambangkan sifat gotong royong; warna merah putih lambang kebangsaan Indonesia.


Modal koperasi diperoleh dari anggota berupa:


(a) simpanan pokok, yaitu simpanan yang tidak dapat diambil selama menjadi anggota koperasi;


(b) simpanan wajib, yaitu simpanan yang dapat diambil sewaktu waktu sesuai dengan peraturan koperasi yang berlaku;


(c) simpanan sukarela, yaitu simpanan yang jumlahnya tidak terbatas.


Dilihat dari berbagai usahanya, terdapat berbagai jenis koperasi.


(a) Dilihat dari jenis kegiatan usaha:


koperasi tunggal, yaitu: koperasi yang hanya mempunyai satu jenis kegiatan, meliputi jenis koperasi konsumsi, produksi, dan simpan pinjam.


Koperasi serba usaha, yaitu koperasi yang melakukan berbagai kegiatan usaha, misalnya KUD (Koperasi Unit Desa).


(b) Dilihat dari jenis barang yang dihasilkan: koperasi angkutan,


koperasi susu, koperasi tahu-tempe, koperasi batik, dan lainlain.


(c) Dilihat dari lingkungannya: koperasi fungsional, yaitu koperasi yang didirikan di lingkungan tempat kerja, misalnya koperasi karyawan, guru, pensiunan, dan sopir taksi. Koperasi Unit Desa, yaitu koperasi yang didirikan di lingkungan pedesaan yang melakukan kegiatan koperasi serba usaha.


Koperasi sekolah, yaitu koperasi yang didirikan di lingkungan sekolah dengan anggotanya yang terdiri atas guru, murid, karyawan, dan warga sekolah lainnya.


c. Badan Usaha Milik Negara


Badan usaha yang dikelola dan dibiayai pemerintah disebut Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Jika badan usaha itu dikelola dan dibiayai oleh pemerintah daerah disebut Perusahaan Daerah (PD), misalnya PDAM (Perusahaan Air Minum Daerah) dan PD Kebersihan.


1) Perusahaan Umum (Perum)


Modal perusahaan umum seluruhnya dari pemerintah. Badan usaha ini bergerak di bidang-bidang yang berkaitan dengan kepentingan umum. Walaupun milik pemerintah, perusahaan umum harus mendapat keuntungan dari jasa pelayanan kepada anggota masyarakat. Contoh perusahaan umum adalah Perum Percetakan Uang Republik Indonesia (Peruri).


b) Perusahaan Perseroan (Persero)


Badan usaha ini sama dengan Perseroan Terbatas (PT) milik swasta. Modal persero berasal dari saham-saham yang sebagian atau seluruhnya dimiliki oleh pemerintah. Pemerintah bertindak sebagai pemegang saham. Sebagai badan usaha, persero milik pemerintah ini harus mendapatkan keuntungan. Pegawai atau karyawan pada persero berstatus seperti pegawai swasta. Sementara pegawai atau karyawan pada perusahaan umum adalah pegawai negeri. Contoh persero adalah PT. Telkom, PT Pos Indonesia, PT Perkebunan Nusantara, PT Kereta Api Indonesia, dan PT PLN.


d. Cara Menghargai Kegiatan Setiap Orang dalam Berusaha


Kegiatan usaha yang dilakukan oleh setiap orang tentu melibatkan sejumlah orang lainnya. Keterlibatan orang lain tersebut bisa dimulai pada tahap produksi, distribusi dan konsumsi. Dalam kegiatan produksi, orang yang terlibat adalah tenaga kerja yang memberikan jasanya untuk memperlancar produksi. Dia akan menerima upah dari produsen yang mempekerjakannya. Dalam kegiatan produksi, orang-orang yang memberikan jasanya untuk memperlancar penyaluran hasil produksi akan memperoleh keuntungan.


Sebagai sasaran dari setiap kegiatan usaha, konsumen adalah pihak terakhir yang akan menerima barang dan jasa. Barang dan jasa itu akan digunakan untuk memenuhi kebutuhannya. Pada kegiatan ekonomi, setiap anggota masyarakat memiliki peranan yang sangat penting. Setiap orang saling membutuhkan dengan yang lainnya. Demikian pula para siswa di sekolah. Siswa sekolah tentu memerlukan sopir angkutan umum yang akan mengantarkan pergi dan pulang dari sekolah. Demikian juga sopir angkutan akan menawarkan jasanya mengangkut para siswa ke sekolah. Sopir angkutan umum akan memperoleh bayaran (ongkos) atas jasanya itu. Jika kamu lapar atau membutuhkan makanan dan minuman di sekolah, tentu akan pergi ke kantin dan membeli makanan dan minuman yang disukai. Demikian pula pedagang di kantin memerlukan kalian sebagai pembeli agar makanan dan minuman yang dijajakannya laku terjual. Sebagai siswa yang baik kamu tentu akan membayar ongkos angkutan umum sesuai dengan tarif yang berlaku. Begitu juga kamu akan membayar makanan dan minuman yang kamu beli di kantin sekolah. Sopir angkutan umum dan pedagang kantin di sekolah pun akan melayanimu dengan baik.

Read more »»